MAKALAH KENAIKAN TITIK DIDIH



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat ridho dan karunia – Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Di dalam makalah ini kami menyajikan uraian dari kenaikan titik didih, Kami harap makalah ini dapat menambah wawasan teman – teman yang membacanya. Walau demikian kami menyadari kekurangan dari makalah ini seperti ada tertulis pada pepatah, “Tak ada gading yang takretak”. Kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun makalah kami. Terima kasih dan selamat membaca






















BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutanyang tidak bergantung pada jenis zat terlaruttetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnyaSifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolitdan sifat koligatif larutan nonelektrolit.

B.       Rumusan Masalah
Uraikan apa saja yang kamu ketahui mengenai kenaikan titik didih

C.      Tujuan
Menguraikan kenaikan titik didih


















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Kenaikan Titik Didih
1.      Titik didih (Tb)
Titik didih larutan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan luarnya (tekanan pada permukaan cairan) disebut dengan titik didih. Jika tekanan uap sama dengan tekanan luar, maka gelembung uap yang terbentuk dalam cairan dapat mendorong diri ke permukaan menuju fase gas. Di permukaan air laut dengan tekanan 760 mmHg, air mendidih pada suhu 100 oC. Bagaimana jika air dididihkan di tempat paling tinggi seperti di puncak Everest? Apakah titik didihnya sama dengan air yang dididihkan di daerah permukaan air laut? Tentunya tidak sama,di puncak Everestyang merupakan tempat tertinggi di dunia, air mendidih pada suhu 71oC. Titik didih yang diukur pada tekanan760 mmHg disebut titik didih normal (titik didih pada 760 mmHg). Titik didih normal air adalah 100oC

2.      Kenaikan titik didih larutan (∆Tb)
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa zat cair akan mendidih jika tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Jika air murni dipanaskan pada tekanan 1 atm (760 mmHg), maka air akan mendidih pada suhu 100 oC. Jika pada suhu yang sama dilarutkan gula, maka tekanan uap air akan turun. Jika semakin banyak gula yang dilarutkan, maka makin banyak penurunan tekanan uapnya. Hal ini mengakibatkan larutan gula belum mendidih pada suhu 100 oC. Agar larutan gula cepat mendidih, diperlukan suhu yang cukup tinggi, sehingga tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan uap di sekitarnya. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni disebut kenaikan titik didih (∆Tb).


3.      Rumus Kenaikan Titik Didih
dengan Tb larutan (Tb)     = Tititk didih larutan …………    (C)
Tb pelarut (Tbo)  = titik didih pelarut ………….     (C)
∆Tb      = kenaikan titik didih ………….  (C)
Perhatikan Gambar diatas, pada setiap saat P selalu lebih keci dari Po, sehingga grafik tekanan uap  larutan  selalu ada dibawah pelarut dan titik didih larutan akan lebih tinggi dari pelarut murninya.
Kenaikan titik didih hanya tergantung pada jenis pelarut dan molaritas larutan, tidak tergantung pada jenis zat terlarut. Untuk larutan encer, hubungan antara kenaikan titik didih dengan molaritas larutan dinyatakan sebagai berikut.
dengan ∆T  = kenaikan titik didih ……………………….          (C)
m        = molalitas larutan …………………………..          (molal)
Kb       = tetapan kenaikan titik didih molal …………. (C molal-1)
Tetapan kenaikan titik didih molal adalah nilai kenaikan titik didih jika molaritas larutan sebesar 1 molal. Harga Kb ini tergantung pada jenis pelarut. Harga Kb dari beberapa pelarut diberikan pada tabel 1.2 sebagai berikut.
 
4.      Contoh soal.
1.      Apabila kedalam 500 gram air dilarutkan 30 gram urea (Mr = 60) dan diketahui Kb air adalah 0,513 oC/m. Tentukan:
a.       Kenaikan titik didih larutan urea
b.      Titik didih larutan urea, bila air mendidih pada suhu 100 oC
Jawab:
2.      Sebanyak 15 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 500 gram etanol. Jika diketahui Kb etanol adalah 1,19 oC/m dan titik didih etanol 78,4 oC/m, maka tentukan titik didih larutan urea dalam etanol!





Jawab:
5.      Contoh Praktikum Kenaikan Titik Didih Larutan
A.    Tujuan
Mengamati titik didih larutan.
B.     Alat dan Bahan
·         Tabung reaksi
·         Air suling
·         Gelas kimia 400 mL
·         Aquades
·         Termometer (0 °C – 13 °C)
·         Larutan urea 0,1 m dan 0,5 m
·         Pemanas spiritus
·         Larutan NaCl 0,1 m dan 0,5 m
·         Kawat kasa
·         Kaki tiga
C.     Cara Kerja
1.      Masukkan air suling ke dalam gelas kimia 400 mL dan panaskan dengan pemanas spiritus hingga mendidih.
2.      Masukkan 10 mL aquades ke dalam tabung reaksi.
3.      Masukkan tabung reaksi ke dalam air mendidih dalam gelas kimia di atas. Perhatikan gambar di bawah ini!
4.      Amati dan catat perubahan suhu aquades dalam tabung reaksi setiap 15 detik sampai diperoleh suhu tetap.
5.      Ulangi langkah 1 – 4 di atas untuk larutan urea 0,1 m dan 0,5 m, serta pada larutan NaCl 0,1 m dan 0,5 m.
6.      Hitung selisih titik didih dari titik didih aquades dengan titik didih larutan.
D.    Hasil Percobaan
No.
Larutan
Titik Didih (°C)
Selisih Titik Didih (°C)
1.
Aquades


2.
Urea 0,1 m


3.
Urea 0,5 m


4.
NaCl 0,1 m


5.
NaCl 0,1 m


E.     Analisa Data
1.      Bagaimana pengaruh besarnya molalitas terhadap kenaikan titik didih untuk larutan yang sama?
2.      Bagaimana pengaruh jenis zat (elektrolit atau non elektrolit) terhadap titik didih larutan dengan molalitas yang sama?
3.      Apakah kesimpulan dari kegiatan di atas?
Dari percobaan di atas dapat diketahui bahwa titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi ataupun lebih rendah dari titik didih pelarut, bergantung pada kemudahan zat terlarut tersebut menguap.
Menurut hukum Raoult, besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali dari molalitas larutan (m) dengan kenaikan titik didih molal (Kb).
Contoh Soal
Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500 gram air. Hitung titik didih larutan tersebut! (Kb air = 0,52 °C m–1, Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1)
Penyelesaian:
Diketahui :
m = 1,6 gram
p = 500 gram
Kb = 0,52 °C m–1
Ditanya : Tb …?
Jawaban : ΔTb = m x Kb
ΔTb =  x Kb
ΔTb =  x 0,52 °C m–1
ΔTb = 0,04 x 2 x 0,52 °C
ΔTb = 0,0416 °C
Tb = 100 °C + b ΔT
Tb = 100 °C + 0,0416 °C
Tb = 100,0416 °C
Jadi, titik didih larutan NaOH adalah 100,0416 °C.
Zat anti didih yang ditambahkan ke dalam radiator berfungsi mengurangi penguapan air dalam radiator.









BAB III
KESIMPULAN

Titik didih larutan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan luarnya (tekanan pada permukaan cairan) disebut dengan titik didih. Jika tekanan uap sama dengan tekanan luar, maka gelembung uap yang terbentuk dalam cairan dapat mendorong diri ke permukaan menuju fase gas.
Rumus Kenaikan Titik Didih
Table Titik Didih












DAFTAR PUSTAKA




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR-------------------------------------------------
DAFTAR ISI----------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN---------------------------------------------
A.    Latar Belakang-------------------------------------------------
B.     Rumusan Masalah----------------------------------------------
C.     Tujuan----------------------------------------------------------
BAB II PEMBAHASAN----------------------------------------------
A.    Kenaikan Titik Didih-------------------------------------------
BAB III KESIMPULAN----------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------



MAKALAH
KENAIKAN TITIK DIDIH







OLEH

NAMA         : INDAH PUTRI SETIAWATI
KELAS        : XII – IPA 2







SMAN 1 MASBAGIK
TP. 2015/2016

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MAKALAH KENAIKAN TITIK DIDIH"

Post a Comment

/* script Youtube Responsive */