Makalah Kerajaan Turki Usmani

A.LATAR BELAKANG
Sejarah islam sekarang telah berjalan lebih dari empat belas abad lamanya. Sebagaimana hanya sejarah setiap umat, sejarah islam pun mengalami pasang surut. Pada periode tertentu islam mengalami pertumbuhan dan perkembangan, pada periode selanjutnya Islam mengalami kemajuan dan kejayaan dan pada periode lain islam mengalami kemunduran bahkan kehancuraan.
Setelah khalifah Abbasiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara mongol, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilayah kekuasaannya tercabik-cabik dalam beberapa kerajaan kecil yang satu sama lain bahkan saling memerangi. Beberapa peninggalan budaya dalam peradaban islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa Mongol itu.
Keadaan politik umat Islam  secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar : Usmani di Turki, Mughal di India, dan Safawi di Persia. Kerajaan Usmani,disamping yang pertama berdiri, juga yang terbesar dan paling lama bertahan dibanding dua kerajaan lainnya.
Makalah ini berusaha memaparkan kembali  sejarah peradaban Islam masa Turki Usmani yang penuh dengan suasana politik, makalah ini akan berusaha menjelaskan bagaimana latar belakang kerajaan Turki Usmani berdiri dan perkembangan Islam pada Masa Turki Usmani, bagaimana sikap kepemimpinan pada raja-raja Kerajaan Turki Usmani dan keberhasilan yang dicapai, kemajuan serta runtuhnya Kerajaan Turki Usmani.
Rumusan masalah
1.Bagaimana latar belakang berdirinya Kerajaan Turki Usmani dan perkembangan Islam pada masa Turki Usmani?
2.Siapa saja pemimpin-pemimpin kerajaan Turki Usmani dan masa periodenya?
3.Apa saja kemajuan terpenting dalam bidang-bidang kerajaan Turki Usmani?
4.Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mundurnya kerajaan Turki Usmani?

B.PEMBAHASAN
1.Latar belakang berdirinya kerajaan Turki Usmani dan perkembangan Islam pada masa Turki Usmani
Hamka mengemukakan bahwa nama kerjaan Turki Usmani diambil dan dibangsakan kepada nenek moyang mereka yang pertama, Sultan Utsmani Ibnu Sauji Ibnu Orthogul Ibnu Sulaiman Syah Ibnu Kia Alp, kepala Kabilah Kab di Asia Tengah. Turki Usmani berkuasa sejak abad ke-13 sampai abad ke 19. (Didin Saepudin, 2007 : 248)
Lahirnya kerajaan turki Usmani adalah warisan kepemimpinan Erthrogul ke anaknya Usman. Usman memproklamirkan kemerdekaan atas daerah yang diduduki setelah kerajaan Saljuk terpecah-pecah akibat serangan dari bangsa Mongol. Sebelum itu, bangsa Turki dari khabilah oghuz dibawah pimpinan Erthogrul menetap di Asia Tengah dibawah serangan-serangan bangsa Mongol. Pada abad ke-13 bangsa Turki dari khabilah oghuz melarikan diri ke Asia kecil (Bangsa Turki Saljuk) dibawah pimpinan Al-Thugril dan mengabdikan diri kepada Sultan Aliudin II. Kemunculan bangsa Turki dari khabilah oghuz membantu Sultan Saljuk memenangkan perang melawan Bizantium. Atas kemenangan tersebut, mereka dihadiahkan sebidang tanah di Asia kecil berbatasan dengan Bizantium.
Kerajaan Turki Usmani muncul ketika Islam mengalami masa kemunduran ditandai dengan jatuhnya Abbasiyah di Baghdad. Namun, Turki Usmani dikatakan sebagai kerjaan yang paling berpengaruh dan membangkitkan peradaban Islam setelah kemunduran Islam. Kerajaan Turki Usmani berlangsung selama enam abad sekaligus menjadi kekuatan Islam paling besar kala itu.
Sejarah Turki Usmani tidak bisa lepas dari persentuhan dengan barat. Momentum pertama kontak antara Turki dengan dunia barat ialah jatuhnya kota Konstatinopel, ibukota Bizantium ketangan pasukan Turki dibawah pimpinan Sultan Muhammad II Al-Fatih pada tahun 1453. Inilah titik awal massa keemasan Turki Usmani, yang terus cemerlang hingga abad ke-18 sebelum akhirnya jatuh karena ekspansi barat dalam merebut wilayah kekuasaan Turki dan berkembangnya ideology yang terus menggerogoti kerajaan Turki Usmani.
Perang dunia ke-1 abad ke 19 melahirkan gerakan Turki muda yang terjadi ketika kolonialisme barat menguasai wilayah Turki. Ide-ide barat mulai masuk dalam aspek  mencari format pemerintahan yang konstutisional hingga Mustafa Kemal Attaturk menggagas nasionalisme demi memerdekakan Turki dari ekspansi Barat. Memang biacar tentang Turki tidak bisa terlepas dari founding father Turki modern. Mustafa Kemal Attatruk beliau mendirikan Negara Republik Turki diatas puing-puing reruntuhan kekhalifahan Turki Usmani dengan prinsip pembaharuannya Westwenelisme, Sekularisme, dan Nasioalisme.
Perlu dipahami, Sekulerisasi yang dijalankan oleh Mustafa Kemal tidak sampai menghilangkan agama. Sekulerisasinya berpusat pada kekuasaan golongan ulama dalam soal negara dan dalam soal politik. Yang pertama ditentangnya adalah ide negara Islam dan pembentukan negara Islam. Negara mesti dipisahkan dari agama. Namun, negara tetap menjamin kebebasan beragama bagi rakyat.
Terlepas dari sikap kemal Attaturk yang menelanjangi simbol-simbol islam, sebenarnya ia tidaklah bermaksud menyirnakan Islam dari masyarakat Turki, yang mereka kehendaki adalah de-ideology Islam, yaitu memisahkan kekuasaan (lembaga) Isalam dari bidang politik dan pemerintahan. Sebab ideologisasi Islam yang pernah dikembangkan penguasa Turki Usmani dan mampu mengantarkan Turki Usmani pada puncak kejayaannya dinilai pada pembeharu Turki tidak cukup efektif lagi untuk mendongkrak kelumpuhan Turki Usmani dalam menghadapi barat. Oleh karena itu, langkah ini adalah langkah terbaik yang dapat mereka tempuh dalam rangka mengembalikan kejayaan Islam di Turki.

2.Pemimpin-pemimpin Kerajaan Turki Usmani dan masa periodenya
Periode pertama  (1299 M-1422 M)
Dimulai dengan awal berdirinya perluasan pertama sampai kehancuran sementara oleh serangan Timur Lenk. Pada periode ini sultannya adalah :
1.Usman (1300 M-1326 M)
Usman adalah pendiri kerajaan Turki Usmani. Ia mengumumkan dirinya sebagai Padisyah Al Usman (raja besar keluarga Usman) tahun 699 H (1300M). Iya banyak berjasa kepada Sultan Aliuddin II dengan kebehasilannya menduduki benteng-benteng Bizantium yang berdekatan dengan kota Broessa. Setapak demi setapak wilayah kerajaan dapat diperluasnya. Ia menyerang daerah perbatasan Bizantium dan menaklukan kota Broessa tahun 1317 M, dan pada tahun 1326 M dijadikan sebagai ibukota kerajaan.
2.Orkhan (1326 M-1359 M)
Menaklukan Azmir (Smirna)1327 M. Thawalyani 1330 M, Uskandar 1338 M, Ankara 1354 M, dan Gallipoli 1356 M. Daerah ini bagian benua Eropa yang pertama kali diduduki kerajaan Usmani.
3.Murad I (1359 M-1389 M)
Ia memantapkan keamanan dalam negeri dan ia melakukan perluasan daerah kebenua Eropa. Ia dapat menaklukan Andrinopel (dijadikan sebagai ibukota kerajaan baru), Macedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh wilayah bagian utara Yunani. Pada saat kepemimpinan Murad I Paus merasa cemas karena kemajuan ekspansi ke wilayah Eropa sangat berkembang sangat pesat. Oleh karena itu Paus mengobarkan semangat perang untuk menghancurkan Turki Usmani. 
4.Sultan Bayazid I (1389 M-1403 M)
Sultan Bayazid I pengganti Murad satu,ia melanjutkan perjuangan Murad I untuk bisa melawan pasukan kristen Paus. Dan akhirnya bisa menaklukan pasukan sekutu kristen tersebut dan peristiwa ini merupakan catatan sejarah yang amat gemilang bagi umat Islam.
Periode kedua (1403 M-1566 M)
(ditandai dengan restorisasi kerajaan percepatan pertumbuhan serta perluasannya yang terbesar). Pada periode ini sultannya adalah :
1.Muhammad I (1403 M-1421 M)
Dapat menyatukan Turki Usmani kembali karena setelah meninggalnya Sultan Bayazid I Turki Usmani mengalami kemunduran karena disini putranya saling berebut kekuasaan dan saling terjadi pertikaian. Dan Muhammad I juga berhasil mengambil wilayah yang sempat di ambil oleh Timur Lenk.
2.Murad II ( 1421 M-1451 M)
Dipandang Eropa sebagai penguasa yang tidak berbahaya karena usianya yang masih sangat muda, dan ia terlebih dahulu melakukan konsolodasi kedalam sebelum melakukan perluasan wilayah.
3.Sultan Muhammad Ali Fath (1451 M-1512M)
Dapat mengalahkan Bizantium dan menaklukan Konstatinopel tahun 1453 M. Dengan terbukanya Konstatinopel sebagai benteng pertahanan terkuat kerajaan Bizantium, lebih mudahlah arus ekspansi Turki Usmani ke Benua Eropa.
4.Sultan Salim I (1512 M-1520 M)
Sultan Salim memiliki kemampuan memerintah dalam memimpin peperangan. Ia mengalihkan perhatian ketimur dengan menaklukan Persia, Syiria, dan Dinasti Mamalik di Mesir.
5.Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520 M-1566 M)
Daerah ekspansinya Asia kecil, Armenia, Irak, Syria, Hejaz, dan Yaman di Asia, Mesir, Libya, Tunis, dan Aljazair di Afrika, Bulgaria, Yunani, Yogoslavia, Albania, Hongaria, dan Rumania di Eropa.Setelah Sultan Sulaiman meninggal dunia, terjadilah perebutan kekuasaan antara putra-putranya, yang menyebabkan Kerajaan Turki Usmani mundur. Akan tetapi, meskipun terus mengalami kemunduran, kerajaan ini untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai negara yang kuat, terutama dalam bidang militer. Kerajaan ini memang masih bertahan lima abad lagi setelah itu. (Yatim Badri, 2008 : 130-133)

3.Kemajuan terpenting dalam bidang-bidang kerajaan Turki Usmani
a.Kemajuan militer
Keberhasilan Khalifah Turki Usmani memperluas kekuasaan keberbagai wilayah yang begitu luas ditentukan oleh militernya yang tangguh. Kekuatan militer Turki terletak pada mesin perangnya bernama Jenissary dan inkisyariyah. Faktor utama yang mendorong kemajuan di bidang militer adalah tabiat bangsa Turki itu sendiri yang bersifat militer, berdisiplin, dan patuh terhadap peraturan.Untuk pertama kali, kekuatan militer kerajaan ini mulai di organisasi dengan baik dan teratur ketika  terjadi kontak senjata dengan Eropa. Ketika itu, pasukan tempur yang besar sudah terorganisasi. Pengoranisasian yang baik, taktik, dan strategi tempur militer Usmani berlangsung tanpa halangan berati.
b.Bidang kebudayaan
Kebudayaan Turki Usmani merupakan perpadaun bermacam-macam kebudayaan, di antaranya adalah kebudayaan Persia, Bizantium, dan Arab. Orang-orang Turki Usmani  memang dikenal sebagai bangsa yang suka dan mudah berasimilasi dengan bangsa asing dan menerima kebudayaan luar.
c.Bidang IPTEK
Kerjaaan Turki Usmani kurang berhasil dalam IPTEK disebabkan hanya mengutamakan kekuatan militer. Kemandegan ilmu pengetahuan dan teknologi Kerajaan Turki Usmani ada kaitannya dengan metode berpikir yang kolot dan tradisional, dikalangan ulama mereka cenderung menutup diri dari pengaruh kemajuan Eropa dan ini juga diakibatkan dengan menurunnya semangat berpikir bebas akibat pemahaman tasawuf.
d.Bidang keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan besar dalam lapangan sosial dan politik. Masyarakat digolongkan berdasarkan agama, dan kerjaan sendiri sangat terikat dengan syariat sehingga, fatwa ulama menjadi hukum yang berlaku. Karena itu, ulama mempunyai tempat tersendiri dan berperan besar dalam kerajaan dan masyarakat.
Yang tak kalah pentingnya dalam masalah keagamaan di Turki Usmani adalah perkembangan terekat. Nama terekat yang mengalami kemajuan adalah tarekat Bektasyi dan terekat Maulawi. Menariknya kedua tarekat ini banyak dianut oleh kalangan sipil dan militer. Terekat Bektasyi mempunyai pengaruh yang amat dominan di kalangan tentara Jenissary, sehingga mereka sering disebut sebagai tentara Bektasyi. Sementara terekat Maulawi mendapat dukungan dari para penguasa dalam mengimbangi Jenissari Bektasyi. (Dedi Supriyadi, 2008: 167).
e.Kemajuan seni dan arsitektur
Kemajuan seni dan arsitektur dapat dilihat dari bangunan-bangunan besar yang bernilai artistik, terutama bangunan masjid. Salah satunya adalah masjid Aya Sophia yang dahulunya gereja. Masjid lainnya yang juga angat artistik adalah masjid Raya Sultan Muhammad Al-Fatih dan juga masjid Abu Ayyub al-Anshary. Masjid yang terkahir ini biasa digunakan sebagai tempat pelantikan sultan-sultan Usmani ysng baru. (Yatim Badri, 2008 : 133-137)

4.Faktor-faktor penyebab kemunduran Kerajaan Turki Usmani
1.Wilayah kekuasaan yang sangat luas
Administarsi pemerintahan bagi suatu negara yang amat luas wilayahnya sangat rumit dan kompleks, sementara administrasi pemerintahan kerjaan tidak beres. Dipihak lain, para penguasa sangat berambisi menguasai wilayah yang sangat luas. Sehingga mereka terlibat perang terus menerus dengan berbagai bangsa.
2.Kelemahan para penguasa
Sepeninggal Sulaiman Al-Qanuni, Kerajaan Usmani di perintah oleh sultan-sultan yang lemah, baik dalam kepribadian terutama dalam kepemimpinannya.
Akibatnya pemerintahan menajdi kacau. Kekacauan ini tidak pernah dapat diatasi secara sempurna, bahkan semakin lama menjadi semakin parah.
3.Pemberontakan tentara Jenissari
Kemajuan ekspansi Kerajaan Usmani banyak ditentukan oleh kuatnya tentara Jenissari. Dengan demikian, dapat dibayangkan bagaimana kalau tentara ini memberontak. Pemberontakan tentara Jenissari terjadi ebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1525 M, 1632 M, 1727 M, dan 1826 M.
4.Krisis ekonomi
Ketidaksetabilan politik Kerajaan Turki Usmani memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi negara. Akibat perang yang tak pernah berhenti, perokonomian merosot, pendapatan berkurang, sementara belanja negara sangat besar termasuk biaya perang.Krisis keuangan timbil sejak 1580 M yang disebabkam oleh perak Amerika yang berharga murah membanjiri kerajaan Usmani. Nilai mata uang menjadi turun dan harga barang menjadi naik. 
5.Perang yang berkesinambungan 
Perang yang berkesinambungan menyebabkan menelan banyak korban jiwa, dan harta benda yang tidak sedikit. Perang yang berkepanjangan ini juga selalu ditandai dengan kekalahan demi kekalahan dari pihak tentara Usmani, dan diakhiri dengan perjanjian-perjanjian yang sangat merugikan kerjaan Usmani.(Yatim Badri, 2008 : 167-168)

C.KESIMPULAN
Lahirnya kerajaan turki Usmani adalah warisan kepemimpinan Erthrogul ke anaknya Usman.Kerajaan Turki Usmani muncul ketika Islam mengalami masa kemunduran ditandai dengan jatuhnya Abbasiyah di Baghdad. Namun, Turki Usmani dikatakan sebagai kerjaan yang paling berpengaruh dan membangkitkan peradaban Islam setelah kemunduran Islam. Kerajaan Turki Usmani berlangsung selama enam abad sekaligus menjadi kekuatan Islam paling besar kala itu.
Sejarah Turki Usmani tidak bisa lepas dari persentuhan dengan barat. Momentum pertama kontak antara Turki dengan dunia barat ialah jatuhnya kota Konstatinopel, ibukota Bizantium ketangan pasukan Turki dibawah pimpinan Sultan Muhammad II Al-Fatih pada tahun 1453. Inilah titik awal massa keemasan Turki Usmani, yang terus cemerlang hingga abad ke-18 sebelum akhirnya jatuh karena ekspansi barat dalam merebut wilayah kekuasaan Turki dan berkembangnya ideology yang terus menggerogoti kerajaan Turki Usmani.
Pemimpin-pemimpin Kerajaaan Turki Usmani terbagi menjadi dua periode. Periode pertama adalah diimulai dengan awal berdirinya perluasan pertama sampai kehancuran sementara oleh serangan Timur Lenk dan periode kedua adalah ditandai dengan restorisasi kerajaan percepatan pertumbuhan serta perluasannya yang terbesar. Bidang-bidang terpenting yang mengalami kemajuan pada Kerajaan Turki Usmani adalah bidang militer, budaya, IPTEK, agama, seni dan arsitektur. Faktor penyebab runtuhnya adalah wilayah kekuasaan yang sangat luas, kelemahan para penguasa, pemberontakan tentara Jenissari, krisis ekonomi dan perang yang berkesinambungan. Kejayaan dan runtuhnya suatu kerjaan sangat di pengaruhi oleh pemimpinnya dan kekuatan militernya.

Daftar Pustaka
Badri, Yatim. 2008. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Saepudin, Didin. 2007. Sejarah Peradaban Islam. Cetakan I. Jakarta: UIN Jakarta
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Kerajaan Turki Usmani"

Post a Comment

/* script Youtube Responsive */